Posisi Bulan pada tanggal 19 Juli 2012

Posisi Bulan pada tanggal 19 Juli 2012 (29 Sya'ban 1433H) pada pukul 17:40:57.

Gambar 2

Pemandangan 2.

Gambar 3

Pemandangan 3.

Gambar 4

Pemandangan 4.

Gambar 6

Pemandangan 6.

Gambar 7

Pemandangan 7.

Gambar 8

Pemandangan 8.

Gambar 9

Pemandangan 9.

Gambar 5

Pemandangan 5.

Gambar 10

Pemandangan 10.

Friday, October 24, 2008

Overview of PHP Data Types and Concepts

PHP began life as a way to manage a small personal website and was imagined and realized
by just one man, Ramsus Lerdorf. Originally dubbed Personal Home Page Tools, PHP quickly
evolved over the years from the basic scripting engine for a personal website into a highly
competitive, extremely robust code engine that is deployed on millions of websites across
the globe. PHP’s fast, effective engine; its widespread, open-source developer base; and its
platform flexibility have all come together to create one of the world’s most effective online
scripting languages.
Throughout the years PHP has continued to improve on its foundations, providing
increased functionality and scalability. Because of PHP’s standard of listening to the community,
fresh functionality is consistently added to every new release, allowing for more versatile code and upgrades to its already substantial library of built-in methods. For years, people have been using the PHP 4 series of code to create robust and powerful applications.

There is always room for improvement, however. Although PHP 4 is considered to be an
object-oriented programming (OOP) language, the class functionality found within it was not
entirely as flexible as some developers wanted it to be. Older OOP languages that have had
more time to grow have some strong functionality that PHP simply was not able to roll out in
its PHP 4 releases.
But that was then, and this is now. A very exciting occasion occurred for PHP developers
everywhere on July 13, 2004: PHP released its long-anticipated version 5. Sporting a new
object model powered by the already superb Zend II engine, PHP was ready to bring OOP
to a new level with this release.
On top of new, more powerful class structures and functionality, PHP 5 has introduced
many exciting features, some of which the community has been clamoring about for ages.
Say “hello (world)” to proper exception handling; new, simple-to-implement XML support;
more verbose Simple Object Access Protocol (SOAP) functionality for web services; and much,
much more.
This book will provide you with highly versatile recipes for improving and expanding
things with the new PHP 5 release. However, before we dive into that, in this chapter we will
give you a simple overview of what PHP can do, what is new with PHP 5, and how you can
apply these new concepts.

1-1.Variables
Variables in PHP are handled somewhat differently than in other similar programming languages.
Rather than forcing the developer to assign a given variable a data type and then
assign a value to it (as in languages such as C++ and Java), PHP automatically assigns a data
type to a variable when a value is allocated to it. This makes PHP rather simple to use when
declaring variables and inputting values into them.
PHP variables, of course, follow a certain set of rules. All variables must begin with $ and
must be immediately followed by a letter or an underscore. Variables in PHP are indeed casesensitive
and can contain any number of letters, numbers, or underscores after the initial $
and first letter or underscore.
Although initially variables in PHP were always assigned by value, since the PHP 4 release
(and including PHP 5), you can now assign variables by reference. This means you can create
something of an alias to a variable that will change the original value if you modify the alias.
This is quite different from value-assigned variables that are essentially copies of the original.
The following example shows a couple blocks of code to give you a good handle on PHP 5
variable functionality.
The Code
//sample1_1.php
//A properly set-up PHP variable.
$myvar = 0;
//An improper PHP variable.
//$1myvar = 0;
$yourvar = "This is my value
";
//An example of assigning variables by value.
$myvar = $yourvar;
//If we were to change it.
$myvar = "This is now my value.
";
echo $yourvar; //Echoes This is my value
//An example of assigning a variable by reference.
$myvar = &$yourvar;
$myvar = "This is now my value.
";
echo $yourvar; //Echoes This is now my value.

?>
This is my value
This is now my value.

How It Works
Using superglobals has taken precedent while people slowly migrate their code from the old,
variable-based method (which requires register_globals to be set to on in the php.ini file) to
the new superglobal array method (which does not require register_globals to be set to on).
Basically, rather than using the old method of gathering data from places such as cookies, sessions,
and form variables, PHP 5 is moving its focus toward the concept of superglobals. A few
custom PHP globals can gather information from different sources. By using these superglobals,
a developer can keep order within a script by knowing and managing exactly where a
variable has come from or will be going to. Considered largely more secure because you can
build code to tell exactly where variables are coming from, rather than just accepting a variable
at face value, superglobals are becoming the standard.
The default configuration for PHP 5 insists that the register_globals value be set to off.
This means you have to put a little more thought into your code. Rather than just receiving a
value and running with it, you must specify to PHP where the value is coming from and potentially
where you are going to put it. The following is an example of some superglobals in
action:
//Rather than accepting a value from a form like this:
$formvar = $formvar;
//Or like this:
$formvar = $HTTP_POST_VARS['formvar'];
//The new, way to receive a form var is as such:
$formvar = $_POST['formvar'];
?>
Similarly, get variables, session variables, cookies, files, and a few others are now handled
in much the same way. Consider this example with sessions that will check for a valid login:
if ($_SESSION['loggedin']){
echo "Proper login";
} else {
echo "You are not logged in.";
}
?>
By knowing exactly where your data has come from, you can prevent malicious people
from inserting false code into your premade scripts through, say, the address bar.
To get a full understanding of PHP 5 and its variable system, please see Chapter 10 by
Frank M. Kromann, where he will cover the wide world of variables in depth.

Source : PHP5 Recipes A Problem Solution Approach

Wednesday, October 15, 2008

Bertanya Yang Perlu Saja

Setelah saya mencoba menjawab pertanyaan dari "Pak Dhe" sebelumnya, pak Dhe pun ngasih pertanyaan lagi. "Di surga besok orang masih shalat ga ya...?"

Walah, pertanyaan apa lagi ini. Ngapain nanya2 kayak gitu sih :(. Yang penting kita kan hidup di dunia Beribadah sama Allah saja dengan baik dan benar. Selain itu juga memperbanyak amal ibadah dengan ikhlas dan benar sesuai yang dituntunkan oleh Rasulullah saw... Nah itu semua untuk mempersiapkan hidup di akhirat. Masalah di surga Apakah masih shalat ato tidak itu kan urusan nanti. Lha wong belum tentu kita bisa masuk surga kok ('Naudzubillahi Min Dzalik. Harapannya sih kita bisa masuk surga n jangan sampe masuk neraka. Allaahumma Innii As alukal Jannah, Wa A'udzubika Minan Naar)

Ya dah nanti aku tanya lagi sama yang lebih tau. Setelah nanya lagi sama Pak Irfan (Lha yang sering ketemu n bisa lagi enak ditanya pak Irfan kok :) ), Pak Irfan pun menjawab : "Biasanya kalo orang suka nanya/memikirkan yang aneh-aneh yang tidak penting, maka dia akan lupa dengan hal-hal/perkara2 yang lebih penting" (Ya intinya gitu lah, klo kata2/redaksinya sih mungkin ga kayak gitu).

Setelah dapet jawaban, aku sms ke pak Dhe. isinya begini : "Assalaamualaikum, janganlah tll memikirkan sesuatu yg aneh n g penting. kawatirnya nanti akanmlupakan hal2 yg pnting.janganlah spt kaum nabi musa yg tll bany bertanya. hampir2 mereka celaka krn tll bny bertny".

Ya masalahnya aku inget dengan ayat dalam Al Quran yang baru saja saya coba hapalkan, yang artinya : "Dan (ingatlah), ketika Musa berkata kepada kaumnya: "Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyembelih seekor sapi betina." Mereka berkata: "Apakah kamu hendak menjadikan kami buah ejekan?" Musa menjawab: "Aku berlindung kepada Allah agar tidak menjadi salah seorang dari orang-orang yang jahil."

Mereka menjawab: " Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami, agar Dia menerangkan kepada kami; sapi betina apakah itu." Musa menjawab: "Sesungguhnya Allah berfirman bahwa sapi betina itu adalah sapi betina yang tidak tua dan tidak muda; pertengahan antara itu; maka kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu."

Mereka berkata: "Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami agar Dia menerangkan kepada kami apa warnanya." Musa menjawab: "Sesungguhnya Allah berfirman bahwa sapi betina itu adalah sapi betina yang kuning, yang kuning tua warnanya, lagi menyenangkan orang-orang yang memandangnya."

Mereka berkata: "Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami agar Dia menerangkan kepada kami bagaimana hakikat sapi betina itu, karena sesungguhnya sapi itu (masih) samar bagi kami dan sesungguhnya kami insya Allah akan mendapat petunjuk (untuk memperoleh sapi itu)."

Musa berkata: "Sesungguhnya Allah berfirman bahwa sapi betina itu adalah sapi betina yang belum pernah dipakai untuk membajak tanah dan tidak pula untuk mengairi tanaman, tidak bercacat, tidak ada belangnya." Mereka berkata: "Sekarang barulah kamu menerangkan hakikat sapi betina yang sebenarnya." Kemudian mereka menyembelihnya dan hampir saja mereka tidak melaksanakan perintah itu

(AlBaqarah : 67-71)

Eh... Pak Dhe mbales smsku : "Akal akan hidup dg tanya. Tanpa tanya, akal mandeg. Yang ada 'ketundukan'. Tanya sekedar wawasan, tanpa melupakan n meninggalkan syariat. Wallahua'lam".

Waduh, gimana ini. Aku jawab lagi : "Bertanya baik, tapi yang penting2 aja. Allah dlm Al Quran menyuruh qta bertanya klo tdk tau. tpi juga memberi contoh dg suatu kaum yg bny bertany dg sesuatu yg tdk prl" (seperti ayat di atas)

Waktu nulis sms tu, aku juga ingat ayat Al Quran yg menyebutkan :"maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui (An Nahl : 43).

Nah..., klo menurut temen2 gimana ya.....? :)

Allah dan Al Quran Tidak Adil terhadap Wanita???

Seorang temen nanya sama saya: "Boy, kalo kita perhatikan dalam Al Quran, kebanyakan kenikmatan di surga hanyalah untuk laki-laki saja. Nah, ini menjadikan beberapa wanita itu semacam males untuk berbuat kebaikan.... Lha ini gimana?"

Waduh, aku pun bingung. Aku mencoba menjawab secara singkat. Oo, nggak seperti itu. Allah itu Maha Adil, nggak mungkin dong Allah yang Maha Adil hanya akan memberi balasan yang lebih sama orang laki2 saja. Tapi untuk jelasnya, nanti saya coba nanya sama yang lebih tahu. Maka aku pun bertanya sama Pak irfan (Dosen Agama di STMIK El Rahma), selain itu juga nyari artikel di Internet. Nah... akhirnya aku dapet artikel ini nih..., baca baik2 ya....:)

Tanya:

Jika seorang wanita yang shalihah masuk surga namun suaminya tidak masuk surga, apakah ia akan menikah dengan ‘bidadara’?

Jawab:

Untuk menjawab pertanyaan di atas, saya akan nukilkan fatwa salah seorang ulama terkemuka di zaman ini, Syaikh al-’Utsaymīn.

Syaikh Muhammad al-’Utsaymīn pernah ditanya, “Jika seorang wanita dari kalangan ahli surga belum pernah menikah di dunia, atau ia menikah namun suaminya tidak masuk surga, maka siapakah yang akan bersama wanita itu (di surga)?”

Beliau menjawab, “Jawaban atas pertanyaan ini dapat diambil dari keumuman firman Allah Ta’ālā:

وَلَكُمْ فِيهَا مَا تَشْتَهِي أَنفُسُكُمْ وَلَكُمْ فِيهَا مَا تَدَّعُونَ نُزُلاً مِّنْ غَفُورٍ رَّحِيم

“Dan bagi kamu di dalamnya (akhirat) apa yang kamu inginkan dan bagi kamu (pula) di dalamnya apa yang kamu minta. Sebagai hidangan (bagimu) dari Rabb yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Fushshilat [41]: 31-32)
Sumber :http://tanyasyariah.wordpress.com/2007/10/05/bidadara-bagi-wanita-penghuni-surga/
Untuk lebih lengkapnya silahkan baca artikelnya di sini

Tanya:

Jika seorang wanita shalihah yang sempat menikah dua kali semasa di dunia masuk surga, dan ternyata kedua suaminya pun masuk surga, maka siapakah yang akan bersama wanita tersebut?

Jawab:

Apabila wanita tersebut pernah memiliki memiliki lebih dari satu suami di dunia, dan hanya satu dari suaminya yang masuk surga, maka wanita itu akan bersama suaminya yang masuk surga. Namun, bagaimana sekiranya seluruh suaminya masuk surga? Sependek pengetahuan kami, setidaknya terdapat dua pendapat di kalangan ulama dalam hal ini:

Pendapat Pertama: Wanita Tersebut Memilih Suami yang Dikehendakinya

Pendapat Kedua: Wanita Tersebut Bersama Suaminya yang Terakhir

Sumber: http://tanyasyariah.wordpress.com/2007/10/05/jika-dua-suami-masuk-surga-istri-dengan-siapa/

Untuk lebih lengkapnya silahkan baca artikelnya di sini

'Aid / Kembali Berbagi dengan Blog :)

Assalaamualaikum semuanya....

Setelah lama sekali (sekitar 2 tahun) meninggalkan blog ini, akhirnya aku pingin kembali lagi berkumpul sama-sama temen tuk saling berbagi cerita, pengalaman, ilmu, ato apa ajalah yang penting baik. (Klo saya sih blum bisa ngasih banyak, tapi mungkin saya akan mencoba menuliskan apa yang saya dapat, n klo ada salah, ya mohon koreksi dari temen2 smua:) ). Ya harap maklum... masalahnya ilmunya masih dikit sekali.

Dalam masa-masa bulan syawal ini, biasanya orang saling mengucapkan Minal 'Aidin Wal Faizin yang artinya kalo ga salah Intinya kembali menuju kemenangan. Nah dari istilah kembali ini, dengan semangat "kembali menuju kemenangan" Insya Allah, saya pingin untuk kembali menulis di blog lagi.